Ia menegaskan bahwa pihaknya selalu waspada dalam mengurus dapur SPPG Spesial Wong Solo 1 dan 2 di Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

“Aku ingin memberikan contoh bagi teman-teman lainnya tentang pengalaman kami. Harapannya, pengalaman ini akan berjalan lancar,” ucapnya saat meninjau SPPG di Desa Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu, 15 Januari 2025.

Pegiat gangjahari’u resemi mengatakan, “Dari masyarakat. Bagus untuk pemerataan tenaga kerja dan juga untuk perekonomian.”

Pemerintah harus dapat berjalan lebih cepat. “Jika bisa, harapan kita dibayar mingguan, ya. Dibayar mingguan, tidak lebih dari satu bulan,” kata Puspo.
Untuk mengembangkan program makan bergizi gratis dari pemerintah, Puspo sejak awal membangun dua SPPG (Sekolah Pembibitan Penerimaan Gelombang). Pengusaha yang sudah bertahun-tahun menggeluti bisnis kuliner itu mengatakan ia harus mengeluarkan modal awal yang cukup besar.
“Ampuh nih kami, perusahaan swasta, yang sisi-sisi berani ambil bagian. Masih belum terang bening kapan sisi uang dari pemerintah. Biaya kami sekitar Rp 6,6 miliar untuk infrastruktur dua SPPG Gabungan,” kata Puspo.
Pemerintah hingga saat ini belum bisa membayar pihak ketiga yang memiliki SPPG karena proses administrasi APBN yang belum selesai, kata Puspo. Pihak swasta harus menanggung biaya operasional SPPG itu sendiri sejak awal.
Meskipun begitu, Puspo yakin pengelolaan SPPG ini akan menguntungkan secara bisnis. “Ini masuk (secara bisnis). Kami sudah mempunyai pengalaman di (penyelenggaran katering) haji. Sudah hampir 8 tahun. Pengalaman kami sudah jelas,” ungkapnya.
Puspo berharap keberadaan dua pendidikan taman sekolah pagi gratis yang dikelolanya minimal bisa menjadi contoh bagus karena untuk saat ini belum ada yang berbentuk hibah dari swasta. “Kan baru akademisi dan tentara. Dan memang untuk program makan bergizi gratis ini harus melibatkan pengusaha-pengusaha, secara khusus para pengusaha kuliner.”
Peninjauan SPPG itu juga dilakukan bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional yang juga Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. Kedua SPPG itu diurus oleh Yayasan Bangun Gizi Nusantara yang dipimpin oleh Wong Solo Group dan menjadi salah satu rekan BGN dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis.

Pada hari itu, tim SPPG Khusus Wong Solo yang dipimpin oleh Rachmat dan Dadan mendatangi lokasi penganjung lokasi untuk memeriksa persiapan hantaran makanan bergizi yang akan disalurkan ke lebih dari 100 sekolah di Kecamatan Ngemplak. Dua dapur milik SPPG tersebut dapat memasarkan total 12 ribu pak makanan bergizi.

Mereka juga memeriksa penyaluran makanan bergizi gratis dari SPPG Khusus Wong Solo ke SDN 1 Gagaksipat. Dalam kesempatan itu Rachmat dan Dadan juga memeriksa dapur SPPG Lanud Adi Soemarmo, Colomadu, Kabupaten Karanganyar, serta salah satu sekolah Sasaran.

Ditemui setelah inspeksi, Rachmat mengatakan dapur sudah memenuhi syarat. “Pertama syarat higienis. Rupanya di sini ada modifikasi yang seharusnya satu dapur bersamaan dengan tiga ribu penerima manfaat, kini dua dapur digabung, sehingga dari tiga ribu menjadi enam ribu,” katanya.

Tapi mencatat kebersihan dalam dapur tersebut terkait dengan lantai keramik yang menggunakan nat. Dia menyarankan agar lantai tidak lagi menggunakan nat karena dapat menjadi sumber mikroba.

“Baru-baru ini kami juga memeriksa lantainya. Biasanya lantai di tempat tersebut menggunakan lantai keramik dengan menggunakan plester. Hal tersebut tidak boleh lagi. Mendatang, diharapkan tidak ada lagi plester pada lantainya, karena nantinya plester tersebut akan menjadi sumber mikroba,” ujar beliau.

Siapa saja yang menghabiskan waktu di dapur, termasuk tenaga kerja dapurnya, ia menjelaskan bahwa mereka harus mengenakan masker dan tutup kepala.

Dia menjelaskan bahwa pihaknya juga memeriksa kandungan gizi pada makanan yang diberikan kepada penerima manfaat tersebut. Ia menjamin bahwa semua kandungan gizi pada makanan harus memenuhi standar gizi yang telah ditetapkan. “Makanan yang kami lihat tadinya adalah kandungan gizinya. Kandungan karbohidrat, protein, mineral, nanti akan kami periksa juga oleh seorang ahli gizi. Tapi pada dasarnya, itu sudah lengkap,” katanya.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment